Tenggarong, 11 April 2025 – Banjir yang melanda Kelurahan Sari Nadi, Kec. Kota Bangun Darat, Kab. Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, sejak Senin (7/4) mengalami perkembangan signifikan. Kondisi saat ini menunjukkan bahwa ketinggian air telah surut hingga ±10 cm.

Bencana banjir ini terjadi akibat luapan air dari sungai yang diperparah dengan aliran air kiriman dari wilayah Jonggon ke Muara Lebaho Ulaq. Lokasi terdampak meliputi Kelurahan Sari Nadi, Kecamatan Kota Bangun Darat, dengan ketinggian air bervariasi antara 20 cm hingga 1 meter di jalan poros, serta 1 meter hingga 150 cm di dalam rumah dan sekitar wilayah tersebut.
Banjir ini mengakibatkan 95 rumah terdampak dengan 89 Kepala Keluarga (KK) dan total 290 jiwa menjadi korban. Selain kerusakan ringan pada rumah, kerugian juga meliputi gagal panen di sawah dan kebun serta gangguan aktivitas sehari-hari warga. Masalah kesehatan seperti kulit gatal dan alergi juga dilaporkan, dengan 28 jiwa terdampak.
Pemeriksaan kesehatan secara berkala telah dilakukan oleh tim medis. Bantuan logistik berupa sembako telah didistribusikan, termasuk bantuan tambahan dari para donatur. Dapur umum juga didirikan pada 10-11 April 2025, bekerja sama dengan BPBD, Tagana, dan pihak desa. Pada hari pertama, makanan disediakan di dapur umum untuk 350 jiwa, sedangkan pada hari kedua untuk 330 jiwa.

Tim Tagana Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara berperan aktif dalam penanganan bencana ini. Tim tersebut membantu distribusi bantuan, pendirian dapur umum, serta memastikan kebutuhan korban bencana terpenuhi. Personil Tagana yang terlibat, antara lain Hariyanto, A. Syurianta H. F., Fenihas L., dan Rusiyani Santi, telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga terdampak.
Saat ini, bantuan yang diperlukan meliputi uang tunai, selimut, terpal, makanan siap saji, dan pakaian. Di sisi lain, bahan pokok seperti mie, telur, beras, susu, gula pasir, tepung, kornet, sarden, dan terpal telah disalurkan ke Kantor Desa. Kontribusi dari para donatur sangat membantu kebutuhan dasar para korban.
Penanganan bencana ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, POLRI, BPBD, PMI, TAGANA, serta relawan masyarakat setempat.